Jumat, 03 Juni 2016

Pengertian Ta’lim ,Ta’dib dan Tarbiyah



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam Islam, pendidikan menjadi suatu perhatian utama. Berdasarkan historisnya, hal ini sesuai Al quran, wahyu yang pertamakali diturunkan Allah melalui malaikat Jibril kepada nabi Muhammad saw  mengandung perintah membaca  yang mana membaca itu adalah salah unsur penting dari pendidikan itu sendiri, seperti yang tercantum dalam ayat 1 – 5 surat Al- Alaq.
Dalam pendidikan semua orang memiliki kapasitas untuk belajar. Hal ini ditegaskan Allah dalam ayat 2 surat al fatihah. Disini juga menerangkan tentang peran Allah dalam pendidikan.
Pendidikan memiliki pengertian yang luas sehingga muncullah berbagai istilah dalam islam tentang pendidikan itu sendiri sehingga muncullah berbagai istilah dalam kosa kata bahasa arab antara lain tarbiyah, tadris, ta’dib, tahdib, dan ta’lim. Dari kelima kosa kata di atas yang yang paling popular diperdebatkan oleh beberapa pemikir islam adalah tarbiyah, ta’lim dan ta’dib.
Adapun tujuan pembahasan tema ini adalah untuk mengetahui pengertian tarbiyah, ta’lim, ta’dib. Karena masing- masing memiliki karakteristik yang yang berbeda dari segi implikasinya. Juga disini akan di bahas tentang apa konsep tarbiyah, ta’lim dan ta’dib itu sendiri serta analisis perbandingan antara tarbiyah, ta’lim dan ta’dib .

1.2 RUMUAN MASALAH
Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah di atas, maka
permasalahan yang ada dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan konsep arbiyah, ta’lim, ta’dib
2. Apasajakah prinsip-prinsip arbiyah, ta’lim, ta’dib


BAB II. PEMBAHASAN
 
Pengertian Ta’lim ,Ta’dib dan Tarbiyah

Ø  Ta’lim
            Ta’lim secara bahasa berarti pengajaran (masdar dari ‘alama-yu’alimu-ta’liman), secara istilah berarti pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampian pengertian, pengetahuan dan ketrampilan. Menurut Abdul Fattah Jalal, ta’lim merupakan proses pemberian pengatahuan, pemahaman, pengertian, tanggung jawab, sehingga diri manusia itu menjadi suci atau bersih dari segala kotoran sehingga siap menerima hikmah dan mampu mempelajari hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya ( ketrampilan). Mengacu pada definisi ini, ta’lim, berarti adalah usaha terus menerus manusia sejak lahir hingga mati untuk menuju dari posisi ‘tidak tahu’ ke posisi ‘tahu’ seperti yang digambarkan dalam surat An Nahl ayat 78, “dan Allah mengeluarkan dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur”.


Ø  Ta’dib.

            Ta’dib, merupakan bentuk masdar dari kata addaba-yuaddibu-ta’diban, yang berarti mengajarkan sopan santun. Sedangkan menurut istilah ta’dib diartikan sebagai proses mendidik yang di fokuskan kepada pembinaan dan penyempurnaan akhlak atau budi pekerti pelajar.
Menurut Sayed Muhammad An-Nuquib Al-Attas, kata ta’dib adalah pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan dalam tatanan wujud keberadaan-Nya. Definisi ini, ta’dib mencakup unsur-unsur pengetahuan (ilmu), pengajaran (ta’lim), pengasuhan (tarbiyah).
 Oleh sebab itu menurut Sayed An-Nuquib Al Attas, tidak perlu mengacu pada konsep pendidikan dalam Islam sebagai tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib sekaligus. Karena ta’dib adalah istilah yang paling tepat dan cermat untuk menunjukkan dalam arti Islam.
Fakta bahwa pendidikan Nabi Muhammad saw dijadikan Allah sebagai pendidik yang terbaik didukung oleh Al-Qur’an yang menunjukkan kedudukan rasulullah saw yang mulia, suri tauladan yang baik. Ini kemudian dikuatkan oleh hadits Nabi Muhammad saw  yang berbunyi :
انما بعتت لاتمم مكا رم الااحلاق
Artinya : Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan ahlaq.
Dalam hadist di atas terdapat misi untuk menyempurnakan akhlak manusia . Seseorang yang paling sempurna imannya menurut Rasulullah saw adalah orang yang paling baik akhlaknya.
اكمل المومنين ايمانا احسنهم حلقا
Artinya : Mukmin yang lebih sempurna keimanannya adalah mukmin yang paling baik ahlaqnya.
Dalam hal ini jika seorang itu telah beradab, secara otomatis telah memiliki ilmu benar serta mempunyai tujuan kehidupan yang jelas mencakup spritual dan material. Oleh karena itu, pemilihan istilah- istilah kunci dalam dunia pendidikan Islam sangat menentukan perkembangannya pendidikan Islam di masa depan.
 Ta’dib ini dapat mencetak manusia yang beradab, dapat terhindar dari sifat- sifat kezhaliman (zhulm), kebodohan (jahl), dan kegilaan (junun). Sebab ilmu tidak dapat dipindahkan atau diajarkan (transfer of knowledge) dengan sempurna oleh seorang guru kepada muridnya dalam proses pendidikan kecuali jika telah mempunyai adab terhadap berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan.






Ø  TARBIYAH
Tarbiyah berasal dari bahasa Arab yang berarti pendidikan, sedangkan orang yang mendidik dinamakan Murobi. Secara umum, tarbiyah dapat dikembalikan kepada 3 kata kerja yg berbeda, yakni:
1)      Rabaa-yarbuu yg bermakna namaa-yanmuu, artinya berkembang.
2)      Rabiya-yarbaa yg bermakna nasya-a, tara’ra-a, artinya tumbuh.
3)      Rabba-yarubbu yg bermakna aslahahu, tawallaa amrahu, sasa-ahuu, wa qaama ‘alaihi, wa ra’aahu, yang artinya masing memperbaiki, mengurus, memimpin, menjaga dan memeliharanya (atau mendidik).


Makna tarbiyah adalah sebagai berikut:
1)    proses pengembangan dan bimbingan, meliputi jasad, akal, dan jiwa, yang dilakukan secara berkelanjutan, dengan tujuan akhir si anak didik tumbuh dewasa dan hidup mandiri di tengah masyarakat.
2)     kegiatan yg disertai dengan penuh kasih sayang, kelembutan hati, perhatian, bijak, dan menyenangkan (tidak membosankan).
3)    menyempurnakan fitrah kemanusiaan, memberi kesenangan dan kemuliaan tanpa batas sesuai syariat Allah SWT.
4)     proses yg dilakukan dengan pengaturan yg bijak dan dilaksanakan secara bertahap dari yg mudah kepada yg sulit.
5)     mendidik anak melalui penyampaian ilmu, menggunakan metode yg mudah diterima sehingga ia dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan menurut istilah merupakan tindakan mangasuh, mendididk dan memelihara.
Muhammad Jamaludi al- Qosimi memberikan pengertian bahwa tarbiyah merupakan proses penyampian sesuatu batas kesempurnaan yang dilakukan secara setahap demi setahap. Sedangkan Al-Asfahani mengartikan tarbiyah sebagai proses menumbuhkan sesuatu secara setahap dan dilakukan sesuai pada batas kemampuan.
Menurut pengertian di atas, tarbiyah diperuntukkan khusus bagi manusia yang mempunyai potensi rohani, sedangkan pengertian tarbiyah yang dikaitkan dengan alam raya mempunyai arti pemeliharaan dan memenuhi segala yang dibutuhkan serta menjaga sebab-sebab eksistensinya.
Analisis perbandingan antara konsep ta’lim’, ta’dib dan tarbiyah
Istilah ta’lim’, ta’dib dan tarbiyah dapatlah diambil suatu analisa. Jika ditinjau dari segi penekanannya terdapat titik perbedaan antara satu dengan lainnya, namun apabila dilihat dari unsur kandungannya, terdapat keterkaitan yang saling mengikat satu sama lain, yakni dalam hal memelihara dan mendidik anak.

Dalam ta’lim, titik tekannya adalah penyampain ilmu pengetahuan yang benar, pemahaman, pengertian, tanggung jawab dan penanaman amanah kepada anak. Oleh karena itu ta’lim di sini mencakup aspek-aspek pengetahuan dan ketrampilan yang di butuhkan seseorang dalam hidupnya dan pedoman perilaku yang baik.
Sedangkan pada tarbiyah, titik tekannya difokuskan pada bimbingan anak supaya berdaya (punya potensi) dan tumbuh kelengkapan dasarnya serta dapat berkembang secara sempurna. Yaitu pengembangan ilmu dalam diri manusia dan pemupukan akhlak yakni pengalaman ilmu yang benar dalam mendidik pribadi.
Adapun ta’dib, titik tekannya adalah pada penguasaan ilmu yang benar dalam diri seseorang agar menghasilkan kemantapan amal dan tingkah laku yang baik.
Denga pemaparan ketiga konsep di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiganya mempunyai satu tujuan dalam dunia pendidikan yaitu menghantarkan anak didik menjadi yang “seutuhnya”, perfect man, sehingga mampu mengarungi kehidupan ini dengan baik. waAllahu ‘alam.





Prinsip tarbiyah ta’lim, ta’dib dan tarbiyah

1.      Ta’lim
a.       Pengamalan ilmu yang benar dalam mendidik pribadi.
b.      Kemauan untuk mengetahui.
c.       Menimba pengetahuan.
d.      Ketrampilan yang dibutuhkan
e.       Mencari pedoman perilaku yang baik.

2.       Ta’dib
a.       Penguasaan ilmu pengetahuan yang benar, pemahaman, pengertian, tanggungjawab dan penanaman amanah kepada anak.
b.      Kemantapan amal dan tingkah laku yang baik.
c.       Pengetahuan ( unsur- unsur ilmu)
d.       Instruksi ( ta’lim )
e.       Pembinaan yang berpola secara terus menerus ( tarbiyah )

3.      Tarbiyah
a.       Bimbingan anak supaya berdaya (punya potensi) dan tumbuh kelengkapan dasarnya serta dapat berkembang secara sempurna.
b.       Memelihara
c.       Mendidik
d.      Mengembangkan ilmu dan pemumukan akhlaq.


Dengan pemaparan ketiga konsep di atas, maka terlihatlah bahwa konsep tarbiyah, ta’lim dan ta’dib dapat digunakan secara bersama-sama untuk pendidikan Islam. Hanya saja proses ta’lim lebih luas jangkauannya dan lebih umum sifatnya dibandingkan dengan proses tarbiyah yakni mencangkup fase bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa. Sementara dalam proses ta’dib pengetahuan lebih diutamakan dari pada kasih sayang. Oleh karena itu mua’lim dan mua’ddib adalah orang yang mendidik, mengajar anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
1.      Tarbiyah adalah pengembangan, peningkatan, ketinggian, kelebihan dan perbaikan.
2.      Ta’lim adalah pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampaian pengertian, pengetahuan dan ketrampilan.
3.      Ta’dib adalah proses mendidik yang memfokuskan kepada pembinaan dan penyempurnaan akhlak atau budi pekerti pelajar.
4.      Jika ditinjau dari segi penekanannya terdapat titik perbedaan antara tarbiyah, ta’lim dan ta’dib , namun apabila dilihat dari unsur kandungannya, terdapat keterkaitan makna yang saling mengikat yakni dalam hal memelihara dan mendidik anak.
Tarbiyah, ta’lim dan ta’dib memiliki sudut pandang yang berbeda dari berbagai sudut yaitu :
Tarbiyah, titik tekannya adalah difokuskan pada bimbingan anak supaya berdaya (punya potensi) dan tumbuh kelengkapan dasarnya serta dapat berkembang secara sempurna. Yaitu pengembangan ilmu dalam diri manusia dan pemupukan akhlak yakni pengamalan ilmu yang benar dalam mendidik pribadi.
Ta’lim, titik tekannya adalah pada penyampaian ilmu pengetahuan yang benar, pemahaman, pengertian, tanggungjawab dan penanaman amanah kepada anak. Oleh karena itu ta’lim disini mencakup aspek-aspek pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan seseorang dalam hidupnya dan pedoman perilaku yang baik.
Ta’dib, titik tekannya adalah pada penguasaan ilmu yang benar dalam diri seseorang agar menghasilkan kemantapan amal dan tingkah laku yang baik. ta’dib mencakup unsur-unsur ilmu (‘ilmu), instruksi (ta’lim), dan pembinaan yang baik (tarbiyah).
B.           Analisis
Analisis dari tarbiyah, ta’lim dan ta’dib adalah :
1.      Tarbiyah, ta’lim dan ta’dib masing-masing memiliki perbedaan.
2.      Tarbiyah itu khusus pendidikan dan pengajaran fase bayi dan anak-anak. Penonjolan kualitatif pada konsep tarbiyah adalah rahmah (kasih sayang) dan bukannya ilmu pengetahuan.
3.       Ta’lim lebih luas jangkauannya dan lebih umum sifatnya dibandingkan dengan proses tarbiyah yakni mencangkup fase bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa.
4.      Ta’dib lebih mengutamakan pengetahuan dari pada kasih sayang. Oleh karena itu mua’lim atau ( orang yang menjadi subjek ta’lim) dan mua’ddib ( orang yang menjadi subjek ta’dib ) adalah orang yang mendidik, mengajar anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang.



DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,Materi Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG). Cet. III (Malang : UIN-Maliki Press,2012)


[1]Muhammad Shohib Thohir.Terjemah Al-Quran.Sukses Publishing.h.2.
[2] Tim Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,Materi Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG).Cet.III (Malang :UIN-Maliki Press,2012),h.16.
[3] Ibid,h.16.
[4] Prof. Al-Attas, The Concept of Education in Islam, h.28.
[5] Q.S.Al-Isro’. 17: 24.
[6] Prof. Al-Attas, The Concept of Education in Islam, h.32
[7] Ibid….hlm. 29

[9] Prof. Dr. Wan Mohd Nor Wan Daud, “Konsep al-Attas tentang Ta’dīb: (Gagasan Pendidikan yang Tepat dan Komprehensif dalam Islam)”, dalam Islami, Th II No. 6/Juli-September 2005: 77).
[10] Terjemah Al-Quran
[11] Ibid,h

Tidak ada komentar:

Posting Komentar