Jumat, 03 Juni 2016

Pertumbuhan dan Perkembangan



Bab I
Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran (volume,masa,tinggi) yang irreversible  (tidak dapat kembali lagi) yang disebabkan adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel. Alat untuk mengukur pertumbuhan disebut dengan Auksanometer.
Perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat diukur dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dgn perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Perbedaan Pertumbuhan dan perkembangan
No
Pertumbuhan
Perkembangan
1
Bertambahnya ukuran seperti panjang, lebar, volume dan massa.
Suatu proses menuju kedewasaan (menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur dan lebih kompleks)
2
Bersifat kuantitatif
Bersifat kualitatif
3
Irreversibel (tidak dapat kembali ke keadaan semula)
Reversibel (dapat kembali ke keadaan semula)
4
Dapat diukur dengan menggunakan alat: auksanometer
Tidak dapat diukur
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
1.        Faktor Dalam
Pertumbuhan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam, misalnya gen dan hormon.
a.    Gen
Gen mengandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada keturunannya. Gen juga berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam sel, misalnya sintesis protein. Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen yang baik dan didukung lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik pula.

b.    Hormon
Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada suatu bagian tertentu pada tumbuhan.
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu hormon. Hormon tumbuhan ditemukan oleh F. W. Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari bahasa Yunani hormalin yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon.
Macam-macam Hormon  tersebut, yaitu:
1. Auksin atau AIA (Asam Indol Asetat)
Ditemukan oleh F. W. Went pada tahun 1928
  • Auksin merupakan senyawa asam asetat dengan gugusan indol dan derivat-derivatnya.
  • Pertama kali auksin ditemukan pada ujung koleoptil kecambah gandum (Avena sativa).
  • Pusat pembentukan auksin adalah ujung koleoptil (ujung tumbuhan).
  • Jika terkena sinar matahari, auksin akan berubah menjadi senyawa yang menghambat pertumbuhan. Hal inilah yang menyebabkan batang akan membelok ke arah datangnya cahaya, karena bagian yang tidak terkena cahaya pertumbuhannya lebih cepat daripada bagian yang terkena cahaya.
  • Fungsi auksin, yaitu:  
    1. Merangsang perpanjangan sel.
    2. Merangsang pembentukan bunga dan buah.
    3. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
    4. Mempengaruhi pembengkokan batang.
    5. Merangsang pembentukan akar lateral.
    6. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.


2. Gibberellin
  • Gibberellin merupakan hormon yang pertama kali ditemukan pada jamur Gibberella fujikuroii yang parasit pada tumbuhan padi. Ditemukan oleh Kuroshawa pada tahun 1926.
  • Fungsi gibberellin, yaitu:
    1. Merangsang pembelahan sel kambium.
    2. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
    3. Merangsang pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi).
    4. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa. (Dwidjoseputro, 1992: 197)
3. Sitokinin
  • Sitokinin merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama lain.
  • Fungsi sitokinin yaitu:  
    1. Merangsang proses pembelahan sel.
    2. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
    3. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
    4. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan, seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
    5. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).
4. Gas Etilen
  • Gas etilen merupakan hormon tumbuh yang dalam keadaan normal berbentuk gas.
  • Fungsi gas etilen, yaitu:  
    1. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya pada ubi dan kentang.
    2. Mendukung pematangan buah.
    3. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.
    4. Mendukung proses pembungaan.
    5. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
    6. Menstimulasi perkecambahan.
    7. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
5. Asam Absisat (ABA)
  • Asam absisat merupakan hormon tumbuh yang hampir selalu menghambat pertumbuhan, baik dalam bentuk menurunkan kecepatan maupun menghentikan pembelahan dan pemanjangan sel bersama-sama.
  • Fungsi asam absisat, yaitu:
a. Menghambat perkecambahan biji.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.
6. Kalin
  • Kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan organ.
  • Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin dibedakan atas:  
    1. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
    2. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
    3. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
    4. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
7. Asam Traumalin
  • Asam traumalin disebut sebagai hormon luka/kambium karena hormon ini berperan apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.
  • Jika terluka, tumbuhan akan merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat meristem lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka tersebut. Kemampuan itu disebut restitusi atau regenerasi.
  • Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya asam traumalin (asam traumalat).
Perlu Anda ketahui selain hormon, vitamin dapat berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan, misalnya vitamin B12, vitamin B1, Vitamin B6, vitamin C (asam askorbat). Vitamin-vitamin tersebut berfungsi dalam proses pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim. 
  1. Faktor Lingkungan (Eksternal)  
Faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor lingkungan, misalnya nutrisi, air, cahaya, suhu, dan kelembapan.
a. Nutrisi (Makanan)
  • Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan.
  • Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi diambil dari udara.
  • Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg).
  • Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi.
  •  Defisiensi mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat.
·         Pengaruh Nutrien pada pertumbuhan tumbuhan:

No
Unsur hara
FUNGSI
1
Belerang (S)
Merupakan komponen utama protein dan koenzim pada tumbuhan
2
Fosfor (P)
Merupakan komponen pembentuk asam nukleat, fosfolipid, ATP dan beberapa koenzim
3
Magnesium (Mg)
Merupakan komponen klorofil dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
4
Kalsium (Ca)
Merupakan unsur penting dalam pembentukan dan stabilitas dinding sel, memelihara struktur dan permeabilitas membran, dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
5
Kalium (K)
Merupakan kofaktor yang berfungsi dalam sintesis protein
6
Nitrogen (N)
Merupakan komponen asam nukleat, protein, hormon dan koenzim
7
Oksigen (O)
Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
8
Karbon (C)
Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
9
Hidrogen (H)
Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
10
Molibdenum (Mo)
Komponen esensial untuk fiksasi nitrogen
11
Nikel (Ni)
Kofaktor untuk enzim yang berfungsi dalam metabolisme nitrogen
12
Seng (Zn)
Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim
13
Mangan (Mn)
Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim
14
Besi (Fe)
Merupakan komponen sitokrom, mengaktifkan beberapa enzim
15
Klor (Cl)
Diperlukan untuk tahapan pemecahan air pada fotosintesis, diperlukan dalam menjaga keseimbangan air
b. Air
  • Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.
  • Fungsi air antara lain:
    1. Untuk fotosintesis.
    2. Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim atau sebagai medium reaksi enzimatis
    3. Membantu proses perkecambahan biji.
    4. Menjaga (mempertahankan kelembapan).
    5. Untuk transpirasi.
    6. Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pembelahan sel.
    7. Menghilangkan asam absisat.
    8. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme.
c. Cahaya
  • Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis.
  • Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang.
  • Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kukuh.
  • Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.
  • Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan.
  • Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat.
  • Panjang penyinaran mempunyai pengaruh yang spesifik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
  • Panjang periode cahaya harian disebut fotoperiode, sedangkan reaksi tumbuhan terhadap fotoperiode yang berbeda panjangnya disebut fotoperiodisme.
  • Berdasarkan persyaratan panjang hari untuk pembungaan, sebagian besar tumbuhan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu:
a. Tumbuhan berhari pendek (short day plant)
Berbunga jika panjang hari kurang dari periode kritis tertentu, misalnya kastuba (Euphorbia pulcherima), ubi jalar (Ipomoea batatas), nanas (Ananas commosus), dan padi (Oryza sativa). Panjang hari harus kurang dari 11 hingga 15 jam agar pembungaan terjadi.
b. Tumbuhan hari panjang (long day plant)
Berbunga jika panjang hari lebih dari periode kritis tertentu, misalnya tanaman jarak (Rhicinus communis) dan kentang (Solanum tuberosum). Panjang hari harus lebih dari 12 hingga 14 jam agar pembungaan terjadi.
c. Tumbuhan hari netral (day-neutral plant).
Berbunga tidak tergantung pada panjang hari, dapat menghasilkan bunga kapan saja dalam setahun, misalnya jagung (Zea mays).
d. Suhu
  • Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim.
  • Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan.
  • Fotosintesis pada tumbuhan biasanya terjadi di daun, batang, atau bagian lain tanaman.
  • Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan.
  • Suhu minimum (± 10°C) merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat tumbuh.
  • Suhu maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh.
e. Kelembapan
  • Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
  • Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan.
  • Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuh bertambah besar.
  • Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang kurang.
  • Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang lebar.
f. Oksigen
  • Untuk pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar menghasilkan energi yang diperlukan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya.

Macam-macam pertumbuhan pada tumbuhan,

1.Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang baik  
    yang terjadi pada ujung akar maupun ujung batang. Pertumbuhan
    primer dapat diukur secara  kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat
    auksanometer .
Ciri-ciri pertumbuhan primer:
1.Terjadi di ujung akar dan ujung batang
2.Dapat diukur secara kuantitatif dengan Auksanometer
3.Terjadi akibat aktifitas meristem primer/titik tumbuh primer
4.Bertujuan menambah tinggi tumbuhan/panjang akar.

   Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat   
   dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
   a.Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar.
      Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
   b.Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan.
      Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk mmembesar dan
      memanjang.
        c.Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya
      berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan
      struktur khusus.

a.      Pertumbuhan Akar


    Tudung Akar
         Tudung akar merupakan daerah akar yang paling ujung. Fungsi tudung akar adalah mensekresikan cairan polisakarida untuk melumasi tanah disekitar titik pertumbuhan akar. Cairan ini menyebabkan tanah menjadi lunak dan mudah diembus akar. Selain itu tudung akar berfungsi untuk melindungi daerah meristem akar.
Daerah Meristem
        Daerah meristem terletak di belakang tudung akar, yang meliputi meristem apikal dan derivatnya. Meristem apikal merupakan daerah pusat pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel meristem primer untuk menggantikan sel-sel tudung akar yang tanggal.
     Daerah Pemanjangan
       Daerah pemanjangan terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel di daerah pemanjangan membelah lebih lambat daripada sel meristem. Sel-selmya relatif lebih tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh radiasi dan bahan kimia beracun dibandingkan daerah lain. Sel-sel di daerah ini juga berfungsi sebagai penyimpanan makanan. Pemanjangan sel berperan penting untuk menekan ujung akar, termasuk meristem, agar akar memanjang.
    Daerah diferensiasi
     Daerah diferensiasi terletak dibagian akhir akar. Di daerah diferensiasi terdapat tiga sisten jaringan yang dihasilkan dari sel-sel meristem, yaitu :
a.      Protoderma, merupakan lapisan terluar meristem primer yang akan menjadi epidermis.
b.      Meristem dasar, merupakan lapisan kedua yang akan erkembang menjadi sistem jaringan dasar. Jaringan ini mengisi daerah lapisan korteks pada akar di antara stele dan epidermis.
c.       Prokambium, merupakan lapisan pusat (dalam) yang akan berkembang menjadi silinder vaskuler pusat (stele), yaitu xilem dan floem.
 
Auksanometer
 Untuk mengukur kecepatan pertumbuhan pada tumbuhan digunakan alat yang disebut busur tumbuh atau auksanometer.


2.Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat  menambah  
   diameter batang. Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel  
   meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan
   ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.                   
Ciri-ciri pertumbuhan sekunder
1.Terjadi pada tumbuhan dikotil yaitu pada kambium
2.Terjadi akibat aktifitas meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
3.Bertujuan menambah diameter/besar batang. 

PERKECAMBAHAN

   
                                                                                                                                    
Perkecambahan adalah munculnya Plantula (tanaman kecil dari dalam biji)
a.      Proses perkecambahan
Dalam proses perkecambahan melibatkan proses fisika dan proses kimiawi
       Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering.
        Proses kimia terjadi ketika air masuk pada biji kemuadian air tersebut mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon Giberelin (GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim.
Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat pada kotiledon dan endosperma. Kemudian enzim yang ada pada biji tersebut misalnya enzim amilase akan mengubah amilun yang terdapat pada kotiledon menjadi glukosa. Dan glukosa ini diperlukan untuk proses pembentukan energi bersama oksigen. Selanjutnya, selama pertumbuhan embrio akan menjadi bibit tanaman.

b.      Macam Perkecambahan
                                                                                       
     Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada kacang hijau, perkecambah7an pada biji buncis dan biji jarak,kacang kedelai
     Hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaha ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah
Contoh: perkecambahan pada biji kacang tanah dan kacang
                kapri,jagung

a.      Pertumbuhan Akar


    Tudung Akar
         Tudung akar merupakan daerah akar yang paling ujung. Fungsi tudung akar adalah mensekresikan cairan polisakarida untuk melumasi tanah disekitar titik pertumbuhan akar. Cairan ini menyebabkan tanah menjadi lunak dan mudah diembus akar. Selain itu tudung akar berfungsi untuk melindungi daerah meristem akar.
Daerah Meristem
        Daerah meristem terletak di belakang tudung akar, yang meliputi meristem apikal dan derivatnya. Meristem apikal merupakan daerah pusat pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel meristem primer untuk menggantikan sel-sel tudung akar yang tanggal.
     Daerah Pemanjangan
       Daerah pemanjangan terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel di daerah pemanjangan membelah lebih lambat daripada sel meristem. Sel-selmya relatif lebih tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh radiasi dan bahan kimia beracun dibandingkan daerah lain. Sel-sel di daerah ini juga berfungsi sebagai penyimpanan makanan. Pemanjangan sel berperan penting untuk menekan ujung akar, termasuk meristem, agar akar memanjang.
   Daerah diferensiasi
     Daerah diferensiasi terletak dibagian akhir akar. Di daerah diferensiasi terdapat tiga sisten jaringan yang dihasilkan dari sel-sel meristem, yaitu :
a.      Protoderma, merupakan lapisan terluar meristem primer yang akan menjadi epidermis.
b.      Meristem dasar, merupakan lapisan kedua yang akan erkembang menjadi sistem jaringan dasar. Jaringan ini mengisi daerah lapisan korteks pada akar di antara stele dan epidermis.
c.       Prokambium, merupakan lapisan pusat (dalam) yang akan berkembang menjadi silinder vaskuler pusat (stele), yaitu xilem dan floem.
 
Auksanometer
 Untuk mengukur kecepatan pertumbuhan pada tumbuhan digunakan alat yang disebut busur tumbuh atau auksanometer.

 Perkembangan pada tumbuhan biji yang berkembang biak secara kawin, diawali semenjak sel zigot. Sel zigot berkembang menjadi embrio kemudian menjadi individu yang mempunyai akar, batang, dan daun. Setelah mencapai masa tertentu, tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji. Proses perubahan bentuk dan fungsi sel-sel yang berasal dari satu sel zigot hangga terbentuk organ akar, batang, dan daun merupakan proses perkembangan pada tumbuhan.

C. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Hewan dan  Manusia
                                                                                                 
                                                                                         Pertumbuhan dan Perkembangan pada
                                        Manusia


Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
 Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan manusia dimulai sejak terbentuknya sel zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang hingga terbentuk embrio.  Pada tahap tertentu, sel-sel embrio akan berdiferensiasi sehingga terbentuk berbagai jaringan dan berkembangan menjadi janin. Janin akan dilahirkan sebagai bayi yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak, remaja, dan dewasa.

D. Tahapan Perkembangan Manusia

Perkembangan Manusia pada Perut Ibu
 Pertumbuhan dan perkembangan manusia diawali dari sel telur yang sangat kecil. Sel telur itu kemudian dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan) dan kedua intinya kemudian melebur menjadi satu membentuk zigot. Zigot hasilpeleburan tersebut, lambat laun menjadi embrio. Perhatikan gambar:
 Sebelum embrio menempel pada dinding rahim ibu, dinding rahim menebal seperti spons yang di dalamnya banyak terdapat pembuluh darah. Selanjutnya embrio melekat di dinding rahim. Untuk memperoleh makanan , embrio dilengkapi dengan suatu jaingan yang disebut plasenta. Zat makanan dan oksigen diserap oleh embrio melalui tali pusar yang terhubung dengan plasenta. Embrio dilindungi oleh kantong amnion yang hangat dan basah beerisi cairan amnion (ketuban) yang melindungi embrio dari guncangan.

1. Kelahiran Bayi
Kelahiran bayi
 Setelah kurang lebih dari Sembilan bulan tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibu, bayi siap untuk lahir. Setelah lahir tali pusar plasenta pada bayi yang masih terhubung dengan rahim ibu dipotong  hingga putus oleh dokter atau bidan. Sehingga bayi tidak lagi mendapatkan oksigen dan makanan dari ibunya. Pada saat itu alat-alat pernafasan bayi segera berfungsi sehingga ia dapat menghirup udara luar dan bisanya diawali dengan tangisan pertama. Tangisan juga merupakan tanda bahwa bayi telah mampu memompa udara pernapasan dari paru-paru ke jantung.

2. Masa Balita dan Anak-Anak
Bayi
 Periode neonatal atau baru lahir, adalah periode sewaktu bayi berumur tidak lama setelah kelahirannya (sampai umur 4 mingu). Pada periode ini bayi sudah dapt menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim, mulai dapat menyusu, dan organ-organ seperti paru-paru, jantung, dan alat ekskresi telah berfungsi dengan baik.

3. Masa Pubertas
 Masa pubertas perempuan dimulai pada usia 9 hingga 13 tahun.
Ciri-ciri Perubahan fisik :
Pinggul dan payundara membesar,
Munculnya rambut-rambut halus di daerah tertentu, seperti di daerah ketiak dan kemaluan,
Berkembangnya  alat-alat reproduksi  bagian luar dan dalam.
 Perkembangan alat-alat reproduksi telah sempurna dan ditantai dengan menstruasi yang pertama.

Pada laki-laki terjadi pada usia 10 sampai 14 tahun.
Ciri-ciri perubahan fisik :
Dada terlihat bidang,
Munculnya rambut-rambut halus di daerah tertentu, seperti di bawah hidung dan daerah kemaluan,
Suara memberat,
Telah diproduksinya sperma (sel kelamin jantan).

4. Masa Dewasa
Masa Dewasa
 Pada masa dewasa pertumbuhan tulang dan otot mulai terhenti sehingga tidak dapat bertambah tinggi lagi. Pada masa ini kondisi psikologis seseeorang sudah lebih stabil disbanding masa reemajasudah menyelesaikan sekelah dan bekerja.

5. Masa Tua
Masa Tua
 Masa perkembangan terakhir manusia adalah masa tua. Saat seseorang beranjak tua, kemampuan sel-sel tubuhnya secara perlahan mulai menurun. Hal itu menyebabkan terjadinya perubahan fisik, seperti tulang rapuh, kemampuan pernapasan menurun, pembuluh darah mulai berkurang elastisitasnya, serta kulit mulai keriput.






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar